Kolaborasi Immersive Study pada Sistem Informasi Layanan Kesehatan Primer

PathGen - InterBio Consortium dan Prospera bersama Kemenkes RI memulai workshop analisis demi tingkatkan sistem informasi layanan kesehatan primer Indonesia.

7 November 2024

InterBio, Kemenkes RI, transformasi digital, layanan kesehatan primer, puskesmas

Pada Selasa, 29 Oktober 2024, PathGen – InterBio consortium dan Prospera bersama Kementerian Kesehatan RI secara resmi memulai immersive studies pada analisis sistem informasi layanan kesehatan primer Indonesia yang digelar di DoubleTree by Hilton, Jakarta.

Workshop tersebut merupakan bagian dari PRISMA (Development and Analysis of Information Systems Supporting Primary Healthcare Services), yang bertujuan meningkatkan akses, efisiensi, dan kualitas layanan kesehatan di seluruh puskesmas di Indonesia.

Kolaborasi ini turut melibatkan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, termasuk Tata Kelola Pelayanan Kesehatan (Takelkesmas), Pusdatin (Pusat Data dan Teknologi Informasi), dan DTO (Digital Transformation Office).

Immersive study akan dilakukan di Dumai, Kendal, Tojo Una-Una, dan Timika. Pelaksanaan kegiatan PathGen – InterBio consortium didukung oleh sejumlah ahli dalam bidang kesehatan dan sistem informasi, yaitu:

  1. Ahmad Hidayat, MSc, MBA (digital health consultant)
  2. dr. Guardian Yoki Sanjaya (Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Indonesia)
  3. Endah Sulistyowati (Fakultas Kebidanan, Universitas Muhammadiyah Semarang, Indonesia)
  4. Dr.Okaranti (Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya, Indonesia)
  5. Dr.Mario Soflano (Heriot Watt University, Inggris)
  6. Juliana Sutanto (Monash University, Australia)

Workshop dihadiri oleh perwakilan dari Takelkesmas, Dr. Dewi Nur Aisyah (DTO), Pusdatin, Dinas Kesehatan (Dinkes) Riau, Dinkes Jawa Tengah, Dinkes Sulawesi Tengah, Dinkes Papua Tengah, serta Dinkes Dumai, Dinkes Kendal, Dinkes Tojo Una-Una,  dan Dinkes Timika.

InterBio, PathGen, Kemenkes RI, Prospera, puskesmas, layanan kesehatan primer, SATUSEHAT

Fokus workshop dan diskusi terletak pada peningkatan pemahaman dan dukungan untuk program Integrasi Layanan Primer (ILP) Indonesia. Para partisipan diberikan pemaparan mengenai update implementasi ILP di masing-masing daerah, serta penggunaan aplikasi ASIK dan SATUSEHAT. Selain itu, sistem informasi SIKDA Generik sebagai alat manajemen bagi puskesmas juga didiskusikan.

Direktur Takelkesmas, dr. Then Suyanti, MM., menyampaikan, “Sistem informasi kesehatan yang efektif menjadi komponen krusial dalam mendukung upaya peningkatan kualitas pada tingkat primer, dan sistem ini harus bisa menyediakan data akurat untuk memastikan setiap proses berjalan efektif dan lancar.”

Sementara itu, Dr. Gery Deng sebagai representatif dari Prospera menyebutkan bahwa transformasi digital melibatkan 2 langkah kunci, yaitu 1) Merancang framework yang terfokus pada user, dan 2) Membangun arah yang jelas untuk mengadopsi sistem baru. Hal ini membutuhkan pembelajaran dari user untuk memahami kebutuhannya dan bagaimana transformasi digital dapat tercapai lebih efektif.

General Manager PathGen, dr. Prio Wibisono, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh tim yang terlibat atas kerja sama dan dedikasinya dalam kolaborasi tersebut.

Ia menyatakan, workshop ini menjadi titik awal dimulainya rangkaian immersive study di seluruh Indonesia demi mengeksplorasi lebih dalam tentang layanan kesehatan primer, dengan cara memetakan user journey dan meninjau sistem informasi secara langsung. Dengan begitu, berbagai hambatan di lapangan dapat diidentifikasi dan rekomendasi perbaikan dapat ditemukan.

CEO/Founder PathGen, Dr. Susanti, yang juga menjadi pemimpin program mengatakan project ini menunjukkan pentingnya kolaborasi dalam mengatasi kompleksitas pemberian layanan kesehatan dan mengedepankan komitmen PathGen dalam mendukung solusi layanan kesehatan end-to-end di negara-negara berkembang.

VP Technical & Delivery InterBio, Agung Wicaksono, mengemukakan, dalam perspektif solusi teknologi user-centric, manajemen identitas user sangat diperlukan untuk memastikan seluruh manfaat dapat diterima oleh masyarakat secara optimal. Data akurat yang termonitor dan dioptimasi juga dibutuhkan untuk mendukung program pemerintah.

InterBio berkomitmen penuh untuk berkontribusi memodernisasi sistem informasi layanan kesehatan Indonesia dengan solusi terbaik, sehingga tercapai peningkatan akses layanan kesehatan yang aman dan kepuasan masyarakat.