Interbio di Konferensi DTI-CX 2025, Paparkan Kontribusi untuk Transformasi Digital Indonesia

Menjadi salah satu panelis dalam Konferensi di DTI-CX 2025, Interbio mengelaborasi pentingnya peningkatan kapabilitas digital dan cybersecurity.

20 August 2025

Interbio, DTI-CX 2025, digital identity, ekyc, biometrik, transformasi digital

Foto: Dok. Interbio

Perhelatan digital besar berskala internasional, DTI-CX 2025 kembali hadir pada 6-7 Agustus 2025. Serangkaian agenda mulai dari opening ceremony bersama Wakil Menteri Komdigi Nezar Patria, konferensi, exhibition, hingga business matching sukses terlaksana. Di tahun ini, Interbio Technologies mendapat kesempatan khusus menjadi salah satu panelis dalam konferensi DTI-CX 2025.

Konferensi yang bertajuk “Adopting Digital Government Practices: Case Studies and Lessons Learned”  diisi oleh sejumlah panelis dari beberapa industri yang berpengaruh dalam transformasi digital Indonesia baik dari sektor pemerintah maupun sektor swasta.

Adapun panelis yang hadir yaitu Chief Enterprise & Government Service Interbio Technologies, Feri Risnandar; Deputy for Information System & Digitalization of State Civil Apparatus Management BKN, Suharmen; Vice Chairman of Standing Committee for Artificial Intelligence & Personal Data Protection KADIN, Eryk Budi Pratama; Sr. Advisor to the Minister on Health Technology & Chief of Health Technology Transformation and Digitalization Team Kemenkes RI, Setiaji; dan President Director BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti.

Dipimpin oleh Deputy Chief of Indonesia Network Information Center (IDNIC), Indonesian Internet Service Provider Association (APJII), dan Founder & Chief Executive Officer Herza Cloud, Hernan Gibran Ramadhan sebagai moderator, konferensi bergulir dengan berbagai insight penting mengenai transformasi digital pemerintah, regulasi, inovasi, dan keamanan siber.

Transformasi digital dalam pemerintahan bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga tata kelola, SDM, keamanan siber, dan perjanjian institusional. Digitalisasi layanan publik akan semakin digencarkan sehingga memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat.

Interbio, DTI-CX 2025, digital identity, indonesia, ekyc, biometrik, transformasi digital

Foto: Dok. Interbio

Kebutuhan akan pengembangan teknologi digital di Indonesia juga menjadi pembahasan penting dalam konferensi. Maka dari itu, kesiapan kapabilitas digital antarinstansi pemerintah merupakan hal krusial. Feri Risnandar menekankan pentingnya hal tersebut, di mana program pelatihan dan ketersediaan ahli teknologi sangat dibutuhkan.

Selain itu, isu cybersecurity juga harus diperhatikan. Menurut Feri, untuk mendapatkan kepercayaan publik, tentu yang paling utama adalah investasi di cybersecurity atau sistem pengamanan data.

“Bagaimana pun kita bertransformasi, sistem sudah dibangun sedemikian rupa tapi kemudian terjadi peretasan, sistem down, dan lain sebagainya, tentu itu dalam sekejap bisa meruntuhkan apa yang kita bangun sebagai fondasi kepercayaan tersebut,” tuturnya.

Interbio Technologies berkontribusi dalam meningkatkan kesiapan dan kapabilitas digital pemerintah melalui kemitraan strategis dengan pemerintah untuk meningkatkan layanan digital. Integrasi sistem dan interoperabilitas data juga diprioritaskan dalam transformasi digital, selain perubahan manajemen dan perampingan proses bisnis.

Baca juga: Interbio Bicara Transformasi Digital dalam Discussion Session DTI-CX 2025

Isu keamanan siber dalam layanan publik kian ditekankan oleh KADIN. Serangan siber sering kali memanfaatkan kelemahan manusia melalui tindak kejahatan siber seperti social engineering. Maka dari itu, penting untuk menguatkan keamanan siber termasuk meningkatkan awareness dan kemampuan teknis masing-masing orang. Pasalnya, penguatan keamanan tidak hanya pada sistem tetapi juga pada manusia sebagai salah satu elemen terlemah dalam siklus keamanan.

Selanjutnya, penyediaan Pusat Data Nasional (PDN) juga menjadi poin pembahasan dalam konferensi. Adanya evaluasi PDN sangat penting, misalnya terkait pengelolaan data dan resiliensi sistem. Penyediaan pusat data menjadi fondasi inovasi dan pengambilan kebijakan berbasis data, yang mana akan berpengaruh dalam kontribusi untuk pertumbuhan ekonomi.

Para tamu yang hadir pun mendapatkan pembelajaran penting tentang sejumlah studi kasus tentang praktik transformasi digital dalam lingkup pemerintahan. Contohnya, BKN yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi manajemen ASN, ataupun Kemenkes RI yang menerapkan sandbox regulatory dan pengembangan telemedicine agar aman dan bermanfaat bagi masyarakat.

Selain itu, BPJS Kesehatan juga memberi paparan tentang pemanfaatan digitalisasi untuk melayani pasien, mengurangi antrean, dan mempermudah akses layanan. Hal ini pun didukung oleh kerja sama antarinstansi pemerintahan seperti Dukcapil.

Konferensi ditutup dengan pemberian certificate of appreciation dan sesi ramah tamah. Terima kasih kepada seluruh tamu yang hadir dalam konferensi DTI-CX 2025 bertajuk “Adopting Digital Government Practices: Case Studies and Lessons Learned”, mari bersama kita gerakkan transformasi digital demi pelayanan publik yang lebih efisien.