Foto: Dok. Interbio Technologies
Dalam Cybersecurity Training volume 2, Interbio Technologies kali ini mengangkat pembahasan tentang perlindungan data pribadi (PDP) dan pengelolaan password yang aman dan sesuai undang-undang. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tim Interbio tentang data pribadi, hak dan kewajiban, risiko kebocoran data, dan langkah pencegahannya.
Tim Interbio secara detail dijelaskan mengenai apa saja jenis data pribadi dan segala hak pemilik terhadap data-data tersebut. “Sebagai pemilik data, kita berhak tahu data kita dipakai untuk apa dan menolak pemrosesan data jika dipakai tidak sesuai tujuan,” jelas Galuh Gatalegawa, Delivery Engineer Interbio Technologies.
Tak hanya dari sisi pemilik data, pihak pengelola data juga memiliki tanggung jawab yang besar terhadap PDP. Penyimpanan tidak boleh asal, tidak menyebarkan data sembarangan via WhatsApp, tidak menggunakan data tanpa izin, dan segera melaporkan bila ditemukan ada insiden.
Mengapa perlindungan data pribadi sangat penting? Risiko jika data pribadi bocor amatlah besar. Beberapa hal yang bisa saja terjadi antara lain pencurian identitas dan penipuan finansial, hancurnya reputasi dan kepercayaan, pemerasan dan ancaman, gangguan operasional bagi perusahaan, hingga tekanan emosional. Dalam training, dipaparkan juga sejumlah kasus nyata kebocoran data di Indonesia agar setiap anggota tim lebih peka dengan situasi yang telah terjadi.
Lalu, apa yang mesti dilakukan untuk menjaga data pribadi? Ini dia cara menjaga data pribadi yang mudah dan bisa dilakukan sehari-hari:
- Catat data secukupnya, jangan berlebihan.
- Simpan file di tempat yang lebih aman, misalnya cloud resmi perusahaan. Sebaiknya kurangi menyimpan di flash disk.
- Jika ada insiden atau kecurigaan kebocoran data, segera laporkan.
Foto: Dok. Interbio Technologies
Sesi selanjutnya dalam Cybersecurity Training vol. 2 adalah Password & Access Management. Topik ini menjadi sangat penting mengingat maraknya kejahatan siber (cybercrime) yang semakin merugikan. Kata sandi yang bocor dapat berisiko berakibat fatal bagi diri sendiri maupun orang lain atau perusahaan. Apalagi bila karyawan dapat bekerja secara remote, hak akses harus dikelola dengan ketat agar terhindar dari peretasan.
Tim Interbio diingatkan kembali mengenai bentuk-bentuk serangan siber. Contoh-contoh serangan siber antara lain malware, ransomware, phishing, social engineering, man-in-the-middle attack, dan lain sebagainya.
Untuk menghindari peretasan dan cybercrime lainnya, penggunaan kombinasi password yang kuat menjadi faktor penting. Kategori password yang dikatakan lemah antara lain mudah ditebak (123456, tanggal ulang tahun) dan digunakan pada setiap akun.
Agar setiap akun aman, gunakanlah kombinasi kata sandi yang unik. Ciri-ciri password yang kuat antara lain:
- Menggunakan huruf, angka, dan simbol (minimal 8 karakter).
- Tidak memakai data pribadi, misal nama dan tanggal ulang tahun.
Sebaiknya aplikasikan pula fitur 2FA (two-factor authentication) atau MFA (multi-factor authentication) serta password manager untuk keamanan maksimal.
“Untuk menjaga keamanan akun, nyalakan 2FA, gunakan password unik untuk setiap akun, segera ganti password bila curiga ada kebocoran, dan jangan bagikan password kepada siapa pun,” pesan Khadar Hussain, Sr. IT Manager Interbio Technologies.
Foto: Dok. Interbio Technologies
Perlindungan data pribadi merupakan tanggung jawab bersama. Untuk itu, masing-masing anggota tim Interbio Technologies wajib memiliki pemahaman yang baik seputar PDP dan manajemen password.
Satu tindakan pencegahan kebocoran data amat berarti untuk keamanan bersama.