4 Dampak Buruk Deepfake bagi Sektor Finansial

Deepfake menjadi salah satu ancaman terbesar dalam keamanan sektor finansial. Ini sejumlah dampak buruk deepfake bagi sektor finansial.

6 December 2024

deepfake, financial, digital security, artificial intelligence, customer experience, business tips, eKYC, liveness detection, cybersecurity tips, biometrics

Penipuan deepfake dalam sektor keuangan kini tengah marak seiring dengan pesatnya perkembangan AI (artificial intelligence). Deepfake bisa disalahgunakan untuk berbagai hal, contohnya mendapatkan akses sistem tanpa izin ataupun apply kartu kredit atau pinjaman dengan identitas palsu.

Bagi bisnis dalam sektor keuangan seperti banking dan fintech, deepfake tentunya menjadi salah satu ancaman terbesar karena dapat membawa kerugian besar. Kerugian ini dapat dirasakan baik dari sisi enterprise maupun pelanggan.

Kerugian Akibat Deepfake dalam Sektor Keuangan

Berikut ini sejumlah dampak buruk deepfake bagi sektor keuangan:

1. Menurunnya Kepercayaan Konsumen

Deepfake berisiko terjadi bila sistem keamanan dalam verifikasi dan autentikasi kurang kokoh. Keamanan data yang kurang terjamin tentunya akan membuat konsumen ragu hingga pada akhirnya hal terburuk yang terjadi adalah berhenti menggunakan layanan atau produk Anda.

2. Reputasi Memburuk

Kasus deepfake tentunya dapat menurunkan reputasi perusahaan. Sebab, sistem keamanan data yang diterapkan tidak berjalan baik, akibatnya konsumen dan perusahaanlah yang dirugikan, bahkan dapat berdampak buruk pada partner.

Menarik kepercayaan konsumen dan mitra kembali bukanlah hal yang mudah. Butuh konsistensi dan pembuktian yang lebih baik lagi. Maka dari itu, jangan sampai reputasi bisnis Anda hancur karena deepfake.

3. Kerugian Finansial

Dampak buruk deepfake lainnya pada bisnis sektor keuangan adalah kerugian finansial. Contohnya, uang nasabah yang lenyap akibat akun yang diretas, kredit dengan nominal besar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, dan lain sebagainya.

Selain itu, perusahaan dalam sektor keuangan mungkin juga dapat berisiko terbebani oleh biaya-biaya lainnya yang mungkin berkaitan dengan akibat deepfake.

4. Transaksi Palsu Meningkat

Deepfake memungkinkan peretas untuk melakukan berbagai transaksi yang mengatasnamakan pemilik akun asli. Hal ini menjadi contoh nyata bahwa deepfake dapat mengacaukan sistem dan transaksi yang berjalan dalam sebuah institusi finansial.

Deteksi Deepfake dengan Verifikasi dan Autentikasi Biometrik

Pengamanan data dan sistem harus ditingkatkan bagi bisnis sektor keuangan, mengingat kejadian deepfake cukup banyak ditemukan. Untuk itu, kebutuhan akan adanya sistem eKYC (electronic Know Your Customer) dengan verifikasi dan autentikasi biometrik menjadi penting.

Tak hanya itu, teknologi Liveness Detection juga sangat diperlukan untuk mendeteksi deepfake dengan lebih baik dan akurat.

InterBio menghadirkan solusi BioCheckTM, platform eKYC yang dapat mempermudah proses verifikasi dan autentikasi lebih cepat dan akurat dengan data biometrik berupa wajah, sidik jari, dan iris.

Maksimalkan juga keamanan dalam proses verifikasi dan autentikasi lewat teknologi Liveness Detection. Teknologi ini dapat mendeteksi adanya bentuk penipuan oleh AI seperti deepfake dengan lebih akurat.

Untuk info lebih lanjut, kirim email ke info@interbio.id atau kunjungi situs resmi InterBio di www.interbio.id.